Minggu, 08 Mei 2011

CICI SI ANAK YANG PINTAR



Cici sedang sedih pagi itu. Hari itu adalah hari libur sekolah. Teman-temannya semuanya pergi piknik dengan keluarga masing-masing. Tapi dia tidak bisa kemana-mana karena bapaknya sedang mengikuti rapat pengurus RT di lingkungannya.


"Bu, aku bosan di rumah. Teman-temanku pergi semua. Ayo kita pergi juga dong, Bu," rengek Cici kepada ibunya.

"Sabar, Cici, ibu khan sudah bilang kalau kita harus menunggu bapak pulang dari rapat RT," kata ibunya.

"Uh, bapak. Bapak yang lain aja pergi jalan-jalan, masak bapak Cici aja yang rapat."

"Sabar, Cici. Sebentar lagi juga bapak pulang. Bapak khan pengurus RT, jadi harus rapat dulu. Main dulu aja sama adik," bujuk ibu.


Tak lama kemudian bapak pulang. Cici yang sedang bermain bersama adiknya segera berlari menyambut bapaknya.

"Hore...bapak pulang. Ayo, Pak, kita jalan-jalan," seru Cici.

"Baiklah, Cici. ayo kita jalan-jalan. Tapi kita berjalan kaki saja ya."

'Ya, Bapak. Teman-teman Cici pergi piknik semua, Pak. Ada yang ke pantai, ada yang ke pegunungan. Masak Cici cuma jalan kaki disekitar sini."

"Cici, Jalan-jalan disekitar rumah juga menyenangkan. Bapak mau perlihatkan sesuatu yang belum pernah Cici lihat. Nanti Cici pasti senang. Percayalah"


Akhirnya Cici mau berjalan kaki di sekitar rumahnya. Dengan mengenakan topi, kaos putih dan celana olah raga merah, Cici berjalan kaki bersama bapaknya.


Bapaknya mengajak berjalan ke arah pepohonan yang rindang di depan komplek perumahan Cici.

"Cici lihat. Di atas pohon ada rumput kering yang ditumpuk-tumpuk."

"Mana, Pak? Mana?"

"Itu, disebelah kiri."

"Oh, iya, Pak. Aku lihat. Kok ada tumpukan rumput kering di atas pohon ya, Pak?"

"Cici, itu sarang burung. Ibu dan bapak burung yang menumpuk dan menganyam rumput kering tersebut untuk mengerami telur. Lihat, ada burung di dalam sangkar. Itu pasti ibu burung yang sedang mengerami telurnya. Minggu depan kita kesini lagi. Kita lihat apakah sang anak burung sudah menetas dari telurnya."

"Oh....jadi burung itu keluar dari telur ya, Pak?"

'Iya, Cici. Burung berkembang biak dengan cara bertelur. Demikian juga ayam. Kamu khan suka telur ayam yang didadar."

"Iya, Pak. Aduh jadi lapar nih kalau inget telur dadar."

"Baiklah, kita beli makanan dan minuman di warung Bu Siti. Ayo kita kesana. Ada lagi yang ingin bapak perlihatkan kepada kamu."


Sambil berjalan menuju warung Bu Siti, bapak berhenti sebentar di depan sebuah selokan yang sangat bau. Banyak lalat dan nyamuk disekitar selokan itu.


"Bapak, kenapa berhenti disini? Khan bau," keluh Cici.

"Cici, bapak ingin memperlihatkan sesuatu kepada kamu. Lihat. Kalau burung membuat sarang di atas pohon, nyamuk membuat sarangnya di dalam air yang tergenang. Sedangkan lalat membuat sarangnya di sampah."

"Ih, jorok ya, Pak?"

"Iya, makanya jangan suka membuang sampah sembarangan, apalagi ke dalam selokan. Kalau selokan mampat karena banyak sampah, maka akan menjadi sarang nyamuk dan sarang lalat. Jadi banyak nyamuk dan lalat deh di situ."

"Ihh...aku nggak mau dekat-dekat dengan lalat dan nyamuk...jorokkk!!!"

"Iya, selain jorok juga banyak penyakitnya. Makanya jangan suka buang sampah sembarangan, ya"

"Iya, Pak. Aku akan selalu buang sampah di tempat sampah. Biar nggak banyak lalat dan nyamuk"

"Pintar kamu. Ayo sekarang kita ke warung Bu Siti. Kamu boleh pesan makanan dan minuman apa saja karena warung Bu Siti khan bersih dan murah."

"Asyikk..."


Hari itu Cici kembali riang. 
 
Sumber : Blog anak Indonesia.com

SENYUM KEMENANGAN




Bimbi beruang sebenarnya sudah bangun pagi itu. Tapi, matanya terasa masih berat. Selain itu, dia malas bangun untuk sahur.


"Bimbi, ayo bangun, Nak," panggil ibunya.
Bimbi diam saja. Dia pura-pura masih tidur.
"Bimbi, cepat bangun. Nanti keburu imsak."
Bimbi masih diam saja.
"Ya sudah kalau nggak mau bangun. Ibu masak sop dan ayam goreng. Nih, Pak. habiskan aja ayam gorengnya karena Bimbi nggak sahur pagi ini."
Mendengan ayam goreng disebut-sebut, Bimbi pun segera bangun. Sambil mengusap-usap matanya, dia duduk di meja makan.
Bapak dan ibu tersenyum melihat tingkahnya.


Hari ini puasa hari terakhir. Betapa bangganya Bimbi karena ini adalah Ramadhan pertama baginya berpuasa sebulan penuh. Tidak ada lagi ejekan dari teman-temannya. Yang ada adalah kebahagiaan bagi dirinya dan kedua orang tuanya. Apalagi, bapak dan ibunya menjanjikan hadiah untuknya apabila mampu berpuasa sebulan penuh.


Sore hari sebelum berbuka puasa, Bimbi berputar-putar keliling komplek perumahannya naik sepeda motor bersama bapaknya. Suasana sudah sepi karena sudah banyak tetangga yang mudik. Teman-teman bermainnya pun sudah tidak ada yang bermain di jalanan sore itu.


Bapak dan Bimbi pun meneruskan jalan-jalan sore itu keluar komplek. Ketika berada di jalan raya, Bimbi melihat temannya si Tikus. Dilihatnya Si Tikus berjalan dari satu tempat sampah ke tempat sampah lainnya. Karung yang dipegangnya masih kosong.


"Assalamuaalaikum, Tikus," salam Bimbi.
"waalaikum salam, Bimbi, Pak," jawab si Tikus.
"Kamu masih kerja?" Tanya Bimbi.
"Iya, Bimbi. Kalau nggak kerja, aku nggak bisa sekolah dong," jawab Tikus sambil tersenyum.
"Kok karung kamu masih kosong. Kamu baru keluar rumah, ya?"
"Aku sudah keluar dari pagi, tapi hari ini aku cuma dapat sedikit karena tempat sampah pada kosong. Mungkin sudah pada mudik."
"Ohhh...kamu nanti makan apa kalau nggak dapat duit?"
"Ah, aku biasa nggak makan. Lagipula, nanti malam khan ada pembagian zakat, pasti aku dapat beras dan duit dari masjid."


Bimbi terdiam. Sulit baginya memahami keadaan si Tikus. Dia hanya bersedih mengapa temannya miskin. Tapi, dia juga heran dan kagum, karena temannya tersebut selalu tersenyum dan sangat pintar di sekolah.

Adzan Maghrib bergema. Seluruh dunia berbahagia. Idul fitri telah tiba.


Bapak dan ibu segera berbuka. Mereka sangat bahagia karena Bimbi berhasil berpuasa sebulan penuh.
"Bimbi, ayo berbuka, anak hebat," ajak bapak.
Tapi Bimbi diam saja.
Bapak dan ibu terheran-heran. Biasanya Bimbi sangat heboh kalau berbuka.
"Ada apa, Bimbi? Kamu sakit?"
Bimbi menggeleng.
Ibu mendekat sambil membawa segelas kolak. Disuapinnya anak kesayangannya tersebut.
"Kenapa sayang?" tanya ibu sambil menyuapi.
"Bu, ibu ingat khan pernah janji kasih hadiah kalau Bimbi berpuasa sebulan penuh?"
"Oh, itu. Tentu Bimbi. Bimbi mau hadiah apa?"
"Bimbi mau uang, Bu."
"Oh, boleh aja. Ibu dan bapak sudah sepakat memberi hadiah kamu Rp. 300 ribu kalau kamu berpuasa penuh tahun ini? Kamu mau beli apa?"
"Bu. Aku nggak ingin beli apa-apa. Bu, boleh nggak kalau uangnya aku berikan kepada si Tikus. Tadi aku ketemu dia. Dia nggak punya uang karena nggak dapat botol plastik hari ini."

Bapak dan ibunya terkejut. Ibunya pun memeluk Bimbi erat-erat. Ada air mata menggenang di pelupuknya.
"Tentu boleh, Bimbi."

Selesai sholat Maghrib, Bimbi diantar ibu dan bapaknya ke rumah si Tikus.

"Assalamualaikum."
"Waalaikum salam," jawab Bapak si Tikus. "Wah, ada tamu besar, nih. Silakan masuk. Maaf rumahnya kotor," ajak Bapak Tikus sambil menyalami tamu-tamunya.
"Tikus ada, Pak?" tanya Bimbi.
"Oh, ada...ada. tunggu sebentar, ya."
Bapak si Tikus pun keluar rumah. Tak lama kemudian datang lagi bersama dengan si Tikus.

"Eh, Bimbi. Udah lama ya. Maaf ya, aku baru mandi."
"Nggak apa-apa."
"Tumben malam-malam kesini, Bimbi. Biasanya kamu kesininya siang."
"Eh...ini. Aku mau kasih ini ke kamu," kata Bimbi sambil memberikan amplop.
"Apa ini?"
"Ini uang dari aku, bapak, dan ibuku. Aku pengin kamu bisa beli baju dan sepatu baru."
Tikus hanya terdiam waktu menerima amplop tersebut. Lalu, dia tersenyum.
"Terima kasih, Bimbi. Kamu memang temanku yang baik," kata Tikus sambil memeluk temannya tersebut.


Bimbi pun tersenyum juga. Dilihatnya bapak dan ibunya pun tersenyum. Bapak si tikus juga tersenyum. Bahkan, meja, kursi, dan almari pun tampak tersenyum padanya. Hari itu bulan, bintang dan semua yang dilihatnya tersenyum kepadanya.(ron215)
 
Sumber : blog anak Indonesia.com

Kamis, 03 Maret 2011

Waktu Cepat Berlalu

Anda mungkin kagum atas apa yang anda tidak perkirakan sebelumnya, ketika si buah hati sudah memasuki usia yang sudah bukan bayi lagi.
Persiapkanlah, hal itu merupakan tantangan, hadiah yang tak ternilai dan waktu yang tak bisa terlupakan atau diulang.

Banyak variasi perilaku yang terjadi dalam beberapa tahun ketika sang buah hati memasuki dunia ini, dan seberapa banyak pengawasan yang terjadi. Buah hati anda akan mencoba menunjukan apa saja yang dia dapat kerjakan secara konsisten dan dia akan menciptakan kegiatan yang rutin dalam hari-harinya, tentu kondisi yang terprediksi dan aman bagi anda.

Cerita-cerita yang menakutkan seringkali muncul menjadi kenyataan ketika suasana hati buah hati anda berubah, keinginan yang kuat dan segera harus terpenuhi dapat membuatnya tantrum, khususnya ketika berada dalam toko swalayan atau di tempat umum. Beberapa orang tua menemukan fase seperti ini sebenarnya mulai pada saat usia tiga tahun ketimbang dua tahun.

“nggak” mungkin menjadi kata-kata favorit dia baik diucapkan secara jelas maupun tidak. Dia akan terus menggunakannya dan menjadikan kebiasaan. Dia akan menolak secara kuat segala sesuatu yang dia tidak sukai dengan memakai kata tersebut.

Tantangan perilaku seperti ini akan dengan mudah hilang ketika dia mulai menginjak usia empat tahun, dan anda akan menemukan dengan cepat perubahan dimana buah hati anda akan lebih banyak bertanya apa dan mengapa.

Selama tahun-tahun batita dan pra sekolah anda akan mencatat sebuah perubahan pada reaksi buah hati anda ketika anda meninggalkan dia. Tahun pertama pada usia batita, dia selalu menginginkan anda dekat dengannya setiap saat, pada saat usia menjelang tiga tahun dia akan merasa bahagia bermain dalam pengawasan anda setiap saat, dan pada usia empat tahun dia hanya akan mencari tahu keberadaan anda setiap saat dengan memanggil dan mencari keberadaan anda.

Ketika anda mulai persiapan untuk pra sekolah, anda akan terasa seperti tahun-tahun pertama lewat begitu saja. Karena itu saran kami, luangkan waktu untuk selalu mengabadikan momen-momen anda bersama dengan dia ketika mulai memasuki usia empat tahun, buatlah dokumentasi baik berupa foto maupun rekaman film, hal ini sebagai bahan untuk mengingat kembali banyak hal yang telah dipelajari dan dilakukan bersama. Kegiatan membuka album foto ataupun memutar film ini akan menjadikan kegembiraan bersama.

Tulisan ini sebaiknya hanya digunakan sebagai petunjuk saja. Anak-anak terbangun dengan tahapan yang berbeda-beda karena faktor lingkungan, tetapi jika anda menginginkan informasi yang lebih dalam sebaiknya kunjungi dokter anda atau tanyakan kepada ahlinya. (B)


Sumber : ibudananak.com

Info grosir sprei bedcover murah ada disini

Info jilbab dan mukena murah dan cantik ada disini

Terlalu lama Menangis Otak Anak Bisa Rusak ?

Saat si kecil mulai menangis, apakah moms langsung menolongnya atau membiarkannya dulu?


 Hati-hati loh moms, bayi yang sering dibiarkan menangis terlalu lama bisa memiliki masalah dalam pengembangan otaknya.

Sebuah studi membuktikan bahwa otak bayi yang dibiarkan menangis dalam jangka waktu lama, berisiko mengalami kerusakan dalam perkembangan yang dapat mengurangi kapasitasnya untuk belajar.

Penelope Leach, seorang pakar kesehatan anak, mengatakan bahwa menangis itu adalah satu-satunya cara bayi untuk memberikan sinyal ketika ia merasa tidak nyaman atau tertekan. Semakin keras bayi menangis menunjukkan ia sedang stres. Stres yang akut bisa menyebabkan reaksi hormonal berantai yang pada akhirnya dapat merangsang kelenjar adrenalin untuk melepaskan hormon stres.

Jika hal ini berlangsung terus menerus bisa menghasilkan banyak hormon stres yang dapat merusak otak bayi. Bukan berarti bayi tidak boleh menangis atau orangtua menjadi khawatir jika semua bayinya menangis. Menangis tidak buruk untuk bayi, tapi menangis yang tidak mendapatkan responslah yang bisa berakibat buruk.

Jadi, jika moms mendengar si kecil mulai menangis, jangan membiarkannya terlalu lama. Segeralah menolongnya. (K)

Sumber : www.mychildhealth.net


Info grosir sprei dan bedcover ada disini

Info aneka jilbab dan mukena murah ada disini

Ajak si Kecil Tidur Siang

Moms, tidur merupakan hal yang penting bagi setiap manusia.

Balita membutuhkan waktu tidur lebih lama dari orang dewasa untuk pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan. Oleh karena itu, pastikan si kecil cukup tidur baik malam hari maupun siang hari.

Tidur siang kadang menjadi hal yang sulit bagi si kecil yang sudah berusia dua tahun. Walaupun sudah lelah, mereka tetap ingin terus bermain.

Moms dapat membantu si kecil untuk melaksanakan rutinitas tidur siang dengan cara :
1. Mengajak anak untuk beristirahat, misalnya dengan berbaring sambil mendengarkan musik. Moms dapat menggunakan waktu ini untuk beristirahat juga. Biasanya anak akan ikut tertidur saat moms juga tertidur
2. Membiarkan dia bermain dengan tenang di ranjangnya apabila itu yang diinginkannya dan berikan beberapa mainannya
3. Membacakan cerita pada si kecil dengan suara pelan sambil beristirahat
4. Membiarkan anak beraktivitas aktif sebelum tidur siangnya
5. Melakukan rutinitas tidur siang 1-2 jam setelah acara makan siang dan jangan terlalu sore. Waktu tidur siang yang terlalu dekat dengan waktu tidur malam akan membuat anak tidak siap untuk tidur kembali. Usahakan agar anak sudah terbangun dari tidur siangnya paling sedikit 3-4 jam sebelum waktu tidur malam

Tidur di siang hari penting bagi si kecil, namun terlalu banyak tidur siang juga membuat anak sulit untuk tidur malam. Idealnya waktu tidur siang adalah kurang lebih dua jam. Kebutuhan setiap anak berbeda, moms sendirilah yang mengetahui kbutuhan buah hati moms. (K)

Sumber : Buku Pintar Mengasuh Batita


ibudananak





Selasa, 01 Maret 2011

Apa KB atau Kontrasepsi Yang Cocok Untuk Saya?

Apa KB atau kontrasepsi yang cocok untuk anda?---Ini merupakan pertanyaan yang sering timbul bagi para wanita. Sebenarnya bagaimana sih memilih kontrasepsi yang cocok?

Kontrasepsi adalah suatu cara atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Biasanya wanita menggunakan kontrasepsi untuk menunda kehamilan pertamanya dahulu atau menjarangkan kelahiran dengan anak berikutnya.

Ada beberapa metode kontrasepsi yang tersedia, dan dalam memilih apa metode yang cocok untuk anda itu tergantung dari beberapa factor seperti berapa usia anda, riwayat kesehatan anda, berapa lama anda akan menunda kehamilan anda ini, bagaimana tanggapan suami anda, dan bagaimana pemikiran dan kepercayaan anda sendiri terhadap kontrasepsi ini.

Tapi dari semua factor diatas yang terpenting adalah apakah anda merasa aman dan nyaman dengan pilihan anda juga pasangan anda. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter anda lebih dahulu bila anda masih tidak yakin dengan pilihan anda.

Ada beberapa metode dari kontrasepsi / KB yang tersedia dan tidak setiap wanita mempunyai kecocokan yang sama.

Jadi dalam memilih kontrasepsi apa yang akan cocok untuk anda, sebaiknya anda mengetahui keuntungan dan kelemahan dari masing-masing metode yang ada, dan berdiskusilah dengan pasangan anda karena yang terpenting adalah anda dan pasangan merasa aman dan nyaman dengan pilihan kontrasepsi anda berdua.

Bila anda masih ragu jangan pernah malu untuk bertanya dan berkonsultasi dengan dokter anda untuk memilih jenis metode kontrasepsi apa yang terbaik untuk anda.

© Dr.Suririnah-www.InfoIbu.com

Ternyata Gangguan Tidur Juga Dapat Ditemukan Pada Bayi dan Anak-Anak.

Ternyata Gangguan Tidur Juga Dapat Ditemukan Pada Bayi dan Anak-Anak.---Gangguan tidur ternyata bukan hanya pada orang dewasa tapi dapat juga ditemukan pada bayi dan anak. Apakah bayi atau anak anda mengalaminya?

Bayi dan Anak Juga Dapat Mengalami Gangguan Tidur?

Ya, bayi dan anak juga dapat mengalami gangguan tidur. Dan Masalah tidur pada anak-anak lebih mudah untuk dicegah daripada diobati. Tapi bila hal tersebut sudah terjadi pada anak anda, jangan kuatir, penanganan masalah ini adalah dengan kesabaran dan ketekunan.

Apakah anak anda mengalami gangguan tidur?

Mengetahui apakah anak anda mengalami gangguan tidur? Sebelumnya kita perlu mengetahui bahwa lamanya waktu tidur tergantung dari usia bayi atau anak anda. Seorang bayi yang baru lahir sampai kurang lebih usia 3 bulan akan memerlukan waktu untuk tidur hampir seharian (> 20 jam/hari). Anak-anak akan memerlukan waktu untuk tidur selama 8-14 jam tergantung dari usia anak tersebut. Tapi tentu saja hal ini berbeda-beda tergantung juga dari anak yang bersangkutan

Anda sebaiknya mulai melihat bahwa bayi anda mempunyai masalah tidur, bila bayi anda:
–Terbangun hampir setiap malam;
–Mempunyai jam tidur yang hampir sama dengan anda;
–Tidur terus pada siang hari ;
–Atau mempunyai temperamen yang buruk karena kurang tidur pada malam harinya.

Jadi apakah bayi atau anak anda mempunyai gejala diatas----jangan berkecil hati selalu ada jalan mengatasi semuanya.

© Dr.Suririnah-www.InfoIbu.com 
 

Jumat, 07 Januari 2011

SANDAL SANTAI MOTIF BONEKA BINATANG LUCU

harga Rp 25.000,-
tersedia berbagai ukuran dari bayi sampai anak anak.pemesanan hubungi 0852 2783 1881.
atau kunjungi blog kami di sini

Selasa, 04 Januari 2011

MENGATASI TRAUMA PADA ANAK

 Bantu si prasekolah sedini mungkin.
 
 
Suatu sore yang cerah, Iwan (4) asyik bermain di luar rumah bersama pengasuhnya. Tiba-tiba, mereka dikejutkan oleh suara ledakan cukup keras. Serentak keduanya menoleh ke arah suara tersebut, yang ternyata adalah ledakan kompor minyak milik pedagang mi ayam. Beruntung api yang menyala besar itu dapat segera dipadamkan oleh si pedagang dengan bantuan beberapa tetangga. Namun sejak peristiwa itu Iwan selalu ketakutan bila melihat api, termasuk api yang berasal dari kompor gas di rumah. Bocah cilik itu langsung lari menghindar.
 
Ya, Iwan mengalami apa yang disebut trauma, bukan sekadar ketakutan biasa, jadi tingkatannya lebih tinggi dari ketakutan yang umumnya dialami anak-anak. Trauma merupakan suatu kejadian yang sangat membekas dan amat mendalam pada diri anak. Anak pernah menyaksikan, mengalami, dan merasakan langsung kejadian yang secara aktual mengerikan, menakutkan atau mungkin bahkan mengancam jiwanya. Contoh, peristiwa tabrakan, bencana alam, kebakaran, kematian seseorang, kekerasan fisik maupun seksual, pertengkaran hebat orangtua, perceraian, dan sebagainya. Bagi si prasekolah kejadian ini akan membekas dalam ingatannya dan tak mudah untuk melupakannya.
 
Reaksi anak pada kejadian tersebut bisa bermacam-macam. Ada yang tercenung, menangis, diam saja, dan lainnya. Selanjutnya akan timbul gejala seperti: anak menolak membicarakan peristiwa yang pernah dialaminya, menghindar dari apa yang ditakutinya, aktivitas rutinnya tiba-tiba juga berubah, takut pada orang yang mengintimidasinya, jadi susah tidur dan jika malam selalu mimpi buruk dengan terbangun dan keringatan, gampang marah, tak bisa konsentrasi, tak mau berteman, minatnya hilang, dan sebagainya. Biasanya gejala ini muncul berulang dan dalam waktu lama.
 
Harap dipahami, dampak trauma pada anak sungguh luar biasa. Karena bagaimanapun juga daya ingat atau memori anak bersifat menetap, sehingga bisa mengganggu tumbuh kembang dan juga caranya membangun relasi dengan orang lain serta lingkungannya sampai dewasa nanti. Ada banyak faktor yang memengaruhi proses "penyembuhan" anak dari trauma yang dialaminya, antara lain tingkat stres anak itu sendiri dan pengaruh lingkungan di sekitarnya. Jika daya tahan anak terhadap stres cukup kuat dan lingkungannya kondusif, maka proses mengatasi trauma akan lebih optimal. Jika tidak, anak akan terus terbenam dalam traumanya. Anak trauma perlu dibantu memilah mana yang baik bagi hidupnya untuk diingat dan mana pula ingatan yang tak perlu difokuskan dan sebaiknya disingkirkan.
 
Mengingat sulitnya mengatasi trauma ini, selain butuh bantuan lingkungan, anak juga perlu bantuan profesional dari psikolog atau mungkin psikiater.
 
PENANGANAN UMUM
 
Mengatasi trauma pada anak bukanlah proses instan, diperlukan waktu dan kesabaran dari orangtua untuk membantu anak "keluar" dari trauma yang dialaminya. Jika orangtua melihat ada gejala/ciri trauma pada anak, inilah beberapa hal yang dapat dilakukan:
 
* Bawalah ke psikolog untuk mencari penyebab trauma yang dialami anak. Jika sampai mengganggu sekali ada kalanya anak disarankan untuk ke psikiater guna dilakukan beberapa pengobatan secara medis.
 
* Terlepas dari dampak nantinya, biasanya dilakukan terapi berpikir (cognitive behavior therapy/CBT). Cara berpikir anak diubah menjadi positif. Contoh, anak yang merasa dirinya tak berharga lalu ditonjolkan kelebihan yang dimilikinya semisal dalam melukis, bermain piano, dan sebagainya.
 
* Menjadi anggota support group agar anak bisa berbagi dan tidak merasa sendirian mengalami trauma.
 
* Ajarkan teknik relaksasi maupun meditasi untuk anak agar ia lebih tenang.
 
* Pelan-pelan libatkan ia dalam kegiatan yang memungkinkan terjadinya pertemanan untuk saling berinteraksi atau berbagi keterampilan sosial. Kegiatan tersebut tetap harus sesuai minatnya. Terlibat dalam kegiatan membuat anak merasa dirinya berharga dan tumbuhlah rasa percaya dirinya.
 
* Orangtua juga perlu membekali diri dengan pengetahuan menghadapi anak yang trauma agar tidak ikut terbawa. Selain itu, bekal ini dapat membantu anak mengurangi traumanya.
 
KEMUNGKINAN TRAUMA DAN CARA MENGATASINYA
 
* Trauma Keluarga
 
Pertengkaran kedua orangtua yang disaksikan oleh anak ataupun peristiwa perceraian yang dialami orangtua, sehingga anak ditinggal oleh salah satu orang yang dicintainya, akan membekas secara mendalam pada ingatan anak. Dampaknya, mungkin anak jadi pendiam, tak banyak minatnya akan sesuatu, jadi gampang marah, ada rasa takut jika melihat pertengkaran orangtuanya kembali terulang, dan sebagainya.
 
Selanjutnya akan berdampak pada masalah sosialisasi anak. Di usia yang lebih besar lagi anak akan mengalami hambatan dalam hubungan pertemanan dengan lawan jenisnya. Mungkin anak akan menolak pertemanan yang lebih dari seorang sahabat, sulit mencintai orang lain. Ada kekhawatiran akan pernikahan dan mengalami hal yang sama seperti yang dialami kedua orangtuanya sehingga anak tak mau menikah apalagi punya anak.
 
Cara Mengatasi:
 
Yang pertama-tama harus berubah adalah orangtua.
 
1. Orangtua harus menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada anak atas kesalahan yang dilakukan selama ini.
 
2. Tidak lagi melakukan pertengkaran di depan anak.
 
3. Memberikan penjelasan kepada anak mengapa ayah dan ibu harus berpisah.
 
4. Tetap menjaga hubungan baik dengan pasangan. Rencanakan kembali bersama pasangan apa yang akan dilakukan pada anak.
 
5. Lakukan aktivitas kebersamaan dengan anak seperti main bola bersama, outbound, berkemah, dan sebagainya.
 
6. Saat anak merasa relaks dengan kedua orangtuanya, bangunlah komunikasi dengan baik. Lakukan terus-menerus.
 
* Trauma Kekerasan
 
Secara fisik akan lebih terlihat lewat tanda-tanda pada tubuh anak. Selain itu, tampak ekspresi ketakutan yang ditampilkan oleh anak. Begitu pun kekerasan secara seksual. Namun adakalanya, kekerasan seksual yang dilakukan pada anak usia ini tersamar dan tak diketahui, karena mungkin pelakunya melakukan secara "halus" semisal dengan iming-iming sesuatu sehingga anak bersedia melakukannya tanpa paksaan. Anak usia ini sudah tahu sebab-akibat. Kalau diberi sesuatu maka dia pun harus memberikan yang diminta, misalnya. Bagi anak, perlakuan tersebut dipahaminya sebagai perilaku orang dewasa di sekitarnya.
 
Dampak trauma dari kekerasan fisik, nantinya anak akan hidup dengan penuh ketakutan atau malah mencontoh perilaku tersebut dan melakukannya pada orang lain. Pada kekerasan seksual, anak merasa dirinya sudah tidak utuh lagi, merasa diri tak berdaya dan tak berharga. Dia akan menghargai dirinya dari benda atau hal yang bersifat materi lainnya atau dirinya merasa berharga kalau ia membiarkan dirinya teraniaya oleh orang lain. Anak mungkin akan membenci jenis kelamin yang berbeda dan bisa mencintai sesama jenis, memilih hidup sendiri, dan sebagainya. Untuk meminimalisasi dampak tersebut, maka harus diatasi sejak dini.
 
Cara Mengatasi:
 
1. Perhatikan gejala yang mungkin muncul pada anak.
 
2. Ajak anak bermain atau menggambar dan orangtua terlibat di dalamnya. Biasanya dalam kegiatan menggambar, anak yang mengalami kekerasan fisik akan menggambar orang dengan organ yang tak utuh semisal kaki atau tangannya buntung. Pada anak yang mengalami kekerasan seksual, gambaran pada bagian organ seksualnya dicoret-coret hitam atau digambarkan secara tak lazim semisal ukuran besar dan sebagainya. Ketika bermain boneka, anak yang mengalami kekerasan fisik akan memukul-mukul dan melakukan kekerasan pada boneka. Pada anak yang mengalami kekerasan seksual, akan menekan-nekan bagian organ kelamin bonekanya. Hal itu akan diulanginya tiap kali bermain.
 
3. Setelah anak merasa relaks, galilah ceritanya. Misal, tanyakan pada anak mengenai gambarnya, "Kenapa gambar kaki orang di situ buntung?" atau "Kenapa bagian alat kelaminnya dicoret-coret seperti itu?" Bisa saja lalu anak mengatakan, "Soalnya aku ini bapaknya dan marah sama anaknya." Minta pula anak bercerita agar ia merasa tak tertekan, terpojok, dan sebagainya.
 
4. Konfirmasikan akan apa yang dialami anak untuk memastikan kesaksian, apakah pernyataannya bisa dibenarkan atau tidak.
 
5. Jika anak tak mau bercerita, jangan memaksanya. Paling tidak, bila anak menolak, orangtua tetap memperoleh data bahwa si anak memang berat menceritakan hal tersebut.
 
6. Anak perlu mendapat penanganan khusus dengan dibawa ke psikolog atau psikiater untuk diintervensi lebih dalam lagi.
 
Catatan Penting:
 
Sebetulnya, kekerasan seksual pada anak bisa dihindari dengan memberikan pendidikan seksual sejak dini. Lakukan dari hal yang mudah, semisal mengatakan pada anak untuk menjaga organ seksualnya, "Dek, alat kelaminmu ini merupakan hal yang pribadi dan hadiah dari Tuhan yang harus kamu jaga. Jadi, tidak ada orang lain yang boleh menyentuhnya, kecuali Bunda saja." Selain itu, biasakan pula anak sejak dini menutup organ privatnya. Tak kalah penting bagi orangtua untuk menjaga komunikasi dan kedekatan dengan anak agar dapat memantau keadaannya demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
 
* Trauma Bencana Alam
 
Trauma akibat bencana sangat terekam dalam ingatan anak, seperti yang dialami kala tsunami. Bila mereka diminta menggambar akan tampak dari hasil karyanya berkaitan dengan air, misalnya. Dampak trauma dari bencana antara lain, anak menghindari pembicaraan yang mengarah pada peristiwa bencana, mungkin anak jadi takut keluar rumah sehingga terhambat aktivitasnya maupun sosialisasinya.
 
Cara Mengatasi:
 
1. Gali perasaan yang dialami anak lewat menggambar maupun bermain. Umpama, main kartu bergambar yang ada cerita tentang bencana yang dialami anak. Minta anak mengurutkan kartu berdasarkan cerita tersebut.
 
2. Undanglah teman-teman anak untuk melakukan support group sehingga anak bisa berbagi dengan teman-temannya dan tak merasa sendirian.
 
* Trauma Kematian
 
Kematian merupakan suatu konsep yang abstrak bagi anak, karena tahap perkembangannya masih praoperasional sehingga sulit mencerna peristiwa tersebut. Dampak dari trauma kematian pada setiap anak berbeda tergantung daya stres pada setiap anak. Jika kejadiannya begitu tragis dan disaksikan oleh anak, tentu akan sangat traumatik dibandingkan bila kejadian tersebut tidak menakutkannya. Dampak dari trauma kematian, bisa jadi anak akan menghindar dari pembicaraan yang mengarah pada kejadian kematian tersebut, anak jadi lebih pendiam, dan sebagainya. Perlu waktu bagi anak mengatasi trauma tersebut.
 
Cara Mengatasi:
 
1. Orangtua tak menutupi atau berbohong mengenai kejadian yang sebenarnya. Jangan sampai karena ingin menghibur anak lantas mengatakan, "Mama sedang pergi dan nanti akan kembali." Penjelasan seperti itu menyiksa batinnya karena anak akan menunggu sia-sia.
 
2. Orangtua hendaknya memberikan contoh dengan tidak memperlihatkan kesedihan mendalam di hadapan anak. Tujuannya agar anak pun dapat bersikap positif.
 
3. Berikan contoh konkret lewat cerita-cerita fabel, semisal, "Setiap makhluk yang diciptakan Tuhan itu ada batas waktu hidupnya. Seperti induk kelinci ini, lo. Ada yang usianya cuma sampai 5 tahun atau 10 tahun. Setelah itu Tuhan akan memanggilnya pulang. Begitu juga dengan Ayah. Meski Ayah tidak ada lagi bersama kita namun ia tetap ada di ingatan kita."
 
www.tabloid-nakita.com

PENTINGNYA CERITA ANAK

 Padahal, tontonan yang disajikan televisi, yang tersaji mulai dari anak bangun tidur hingga Saat ini, cerita anak bukan lagi hal populer.
Budaya mendongeng atau bercerita kepada anak-anak sepertinya sudah mulai mengendur, tergantikan budaya menonton Televisi, Play Station, Videogame dan teknologi canggih lainnya, belum tidur tentu sesuai untuk usia anak.
Baik itu kartun, sinetron, kuis, reality show, dan sebagainya.
Sebenarnya banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dari cerita anak, diantaranya adalah :
  • Cerita adalah cara paling pas untuk mendisiplin anak
Di Nepal, anak-anak tidak didisiplinkan melalui hukuman fisik karena para ibu tidak suka melihat anak-anak murung atau menangis. Sebaliknya, mereka mengontrol perilaku anak lewat cerita. Ternyata cara ini cukup berhasil.
  • Mempererat ikatan dan komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak.
Anak-anak paling suka mendengarkan cerita anak. Jika kita lakukan setiap hari, maka cara ini dapat membuat kita semakin mengenal anak kita dan sebaliknya. Kalangan ahli psikologi menyarankan agar orangtua membiasakan mendongeng untuk mengurangi pengaruh buruk alat permainan modern. Hal itu dipentingkan mengingat interaksi langsung antara anak balita dengan orangtuanya dengan bercerita sangat berpengaruh dalam membentuk karakter anak menjelang dewasa.
  • Mengasah daya pikir, kreatifitas dan imajinasi
Anak dapat membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang didengarkan. Ia dapat membayangkan seperti apa tokoh-tokoh maupun situasi yang muncul dari dongeng tersebut. Lama-kelamaan anak dapat melatih kreativitas dengan cara ini. Anak yang biasa mendengarkan cerita, akan lebih mudah mengungkapkan isi hati dan pemikirannya dengan kata-kata, lisan maupun tertulis. Dia akan memiliki banyak kosa kata.
  • Cerita anak merupakan media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika
Berbagai nilai seperti kejujuran, rendah hati, kesetiakawanan, kerja keras, hingga empati maupun berbagai kebiasaan sehari-hari seperti pentingnya makan sayur dan menggosok gigi. Anak juga diharapkan dapat lebih mudah menyerap berbagai nilai tersebut, karena tidak bersikap memerintah atau menggurui, sebaliknya para tokoh cerita dalam dongeng tersebutlah yang diharapkan menjadi contoh atau teladan bagi anak.
  • Cerita anak dapat melatih Multiple Intelligences
Melalui dongeng, jelajah cakrawala pemikiran anak akan menjadi lebih baik, lebih kritis, dan cerdas. Anak juga bisa memahami hal mana yang perlu ditiru dan yang tidak boleh ditiru. Hal ini akan membantu mereka dalam mengidentifikasikan diri dengan lingkungan sekitar disamping memudahkan mereka menilai dan memposisikan diri di tengah-tengah orang lain. Sebaliknya, anak yang kurang imajinasi bisa berakibat pada pergaulan yang kurang, sulit bersosialisasi atau beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
  • Sebagai langkah awal untuk menumbuhkan minat baca anak.
Setelah tertarik pada berbagai cerita anak, mereka diharapkan mulai menumbuhkan ketertarikannya pada buku. Diawali dengan buku-buku cerita yang sering didengarnya, kemudian meluas pada buku-buku lain seperti buku pengetahuan, sains, agama, dan sebagainya.
Terlepas dari banyaknya manfaat tersebut, hendaknya kita tetap harus berhati-hati. Jika tidak teliti, cukup banyak cerita anak yang rawan menjadi teladan buruk bagi anak-anak. Hal ini disebabkan muatan yang terkandung harus dipertimbangkan dengan kondisi psikologi yang mungkin deserap oleh sang anak, Jangan sampai terjadi kesalahan pemahaman dari cerita tersebut, yang dimaksudkan positif malah menjadi negatif…

Sumber www.AnneAhira.com

BALITA LAKI LAKI BELAJAR DARI AYAHNYA

 Anak laki-laki yang dirawat dan mendapat sentuhan fisik ayah, dapat menerima diri secara positif dan merasa aman dengan maskulinitasnya. Apa saja yang dipelajari balita laki-laki dari ayahnya?
 
Suatu penelitian mengungkap bahwa para ayah perlu berinteraksi dengan anak sedikitnya dua jam sehari dan enam setengah jam di akhir minggu. Dengan bertambahnya usia anak, jumlah waktu bisa saja berkurang. Namun kebutuhan anak laki-laki untuk berinteraksi dengan ayah, dua kali melebihi kebutuhan anak perempuan.
 Faktanya, anak laki-laki lebih tertarik meniru ayahnya ketimbang ibunya. Bagaimana balita laki-laki Anda belajar dari ayah?
  • Ayah menjadi model dan memberi pengaruh, baik emosi, sosial, maupun fisik
  • Belajar mengomunikasikan perasaan kepada keluarga. Anak kerap salah memahami mood jelek orang tuanya dan menganggap dirinya penyebab kemarahan orang tuanya.
  • Belajar mengekspresikan perasan. Laki-laki yang mencari dan mendapat dukungan emosi dari keluarga akan mengalami kehidupan keluarga yang harmonis.
  • Anak laki-laki belajar memperlakukan perempuan dengan mengamati ayah.
  • Pencegahan terjadinya domestic violence, kekerasan dalam rumah tangga, dapat dengan cara mendidik anak laki-laki dalam keluarga dimana ayah dan ibu saling menghormati, mencintai dan mendukung.
Banyak hal yang bisa dipelajari oleh balita laki-laki dari Ayahnya. Pastinya, sebagai ayah harus menjadi contoh yang baik bagi anaknya, khususnya laki-laki. Dari ayahnya, anak laki-laki ingin belajar menjadi pria dewasa yang bertanggung jawab, dan menerima maskulinitasnya dengan gembira.

SUMBER http://febryan.com/

10 CARA MEMBUAT ANAK ISTIMEWA

Sering kita meminta anak untuk bermain sendiri agar kita bisa menyelesaikan pekerjaan kita. Namun demikian, merasa didahulukan sama pentingnya bagi anak seperti merasa diistimewakan. Terutama di sela-sela kesibukan Anda mengerjakan tugas-tugas rumah tangga. Mau tahu caranya? Ini dia!
1. Matikan teve & cabut kabel telepon
Ciptakan suasana makan (siang atau malam) tanpa gangguan dering telepon atau suara bising teve agar anak-anak memberi perhatiannya pada Anda.
2. Libatkan anak
Dengan mengajak anak ikut sibuk menyiapkan meja makan atau memasak makanan kegemaran mereka, merupakan saat yang tak terlupakan oleh buah hati.
3. Beri kejutan
Bagi ibu bekerja, tak ada salahnya bila sekali-sekali meminta izin atasan dan gunakan waktu tersebut untuk menjemput anak sepulang ia sekolah.
4. Buat tertawa
Suasana rumah akan terasa hidup bila terdengar suara tawa dari anak-anak. Ikut bermain dan tertawa bersama akan mempererat ikatan antara Anda dan anak.
5. Libatkan diri dengan sekolah
Kepedulian Anda terhadap perkembangan anak di sekolah akan membantu Anda mengatasi tekanan si anak dari sesama temanya atau kondisi kelasnya.
6. Libatkan pada kegiatan anak
Kegemaran anak memandangi bulan pada saat purnama, mungkin merupakan hal sepele bagi Anda. Tetapi mengetahui Anda peduli, dan secara khusus menyisihkan waktu untuk menemani mereka memandang bulan purnama, merupakan kebahagiaan tersendiri bagi anak Anda.
7. "Kencan" dengan anak
Ajak anak menonton di bioskop atau makan es krim di cafe sepulang menjemput mereka dari les. Setiap anak akan menghargai waktu khusus yang disisihkan oleh ibu atau ayahnya.
8. Jangan berhenti bertanya
Selalu bertanya tentang bagaimana dan apa yang dilakukannya di sekolah hari ini agar mereka tahu bahwa Anda memang tertarik untuk mengetahui apa yang terjadi padanya selama di sekolah.
9. Menjadi pendengar yang baik
Bila anak curhat , dengarkan mereka dengan penuh perhatian. Jangan sela pembicaraan mereka. Hal ini akan membuat anak merasa aman dan bahagia.
10. Manjakan diri
Jangan merasa bersalah untuk sesekali ke salon melakukan spa, facial , atau apa saja. Semakin enak perasaan yang Anda rasakan, Anda pun akan semakin bahagia bila berkumpul bersama anak-anak tercinta.

SUMBER  febriyan.com

KEBERSAMAAN IBU DAN ANAK

 "Siapa yang tidak menyayangi, dia tidak disayangi. Jika Orang Tua gagal mengungkapkan rasa sayang kepada anaknya, mereka tidak akan mampu mencintai orang orang tua.." (Nabi Muhammad saw)
Kadang, kita sebagai orang tua tidak sadar bahwa kebersamaan antara ibu dan anak adalah hal prinsip dan tidak boleh diabaikan. Ketika seorang ibu sudah asyik meniti karir, kadang melalaikan tugas pokoknya untuk mendidik anaknya.
Kadang kita tidak menyadari, tiba-tiba saja anak kita sudah dewasa. Kemudian kita mulai berandai-andai jika saja dulu bisa meluangkan lebih banyak waktu bersama anak-anak. Mungkin kita akan menyesal, jika kesuksesan kita di karir harus dibayar mahal dengan menghilangkan banyak waktu kebersamaan ibu dan anak.
Hubungan emosional yang terjalin antara ibu dan anak bisa saja berkurang. Tidak hanya itu saja, kadang minimnya kebersamaan tersebut masih harus dibayar mahal dengan terjerumusnya anak ke hal-hal negatif, seperti narkoba atau tindakan kriminal lain.
Betapa sakit perasaan kita sebagai seorang ibu. Atau, bahkan ketika anak sukses dan berprestasi, kita tidak sepenuhnya merasa bahagia karena tidak merasa memiliki andil dalam hal ini.
Berikut ini adalah beberapa hal untuk menyadarkan kita pentingnya kebersamaan antara ibu dan anak.
1.    Menangis
Menangis adalah satu cara yang digunakan oleh bayi untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bayi akan menangis ketika lapar, haus, BAK dan BAB ataupun merasa sakit.
Sering juga bayi menangis karena ingin dekat dengan ibunya, tatkala ibunya sudah mendekat, dia pun terdiam. Ini adalah cara bayi untuk merasa nyaman bersama ibunya. Betapa tangisan adalah obat ampuh untuk mendekatkan hubungan ibu dan anak.
2.    Menyusui bayi secara langsung
Bagaimanapun kesibukan seorang ibu, hendaknya dia tidak melupakan dan melalaikan untuk menyusui anaknya secara langsung, bukan melalui botol.  Dari sisi kesehatan, banyak keistimewaan menyusui secara langsung dibanding dengan botol.
Secara psikologis, menyusui secara langsung akan membuahkan keterkaitan antara ibu dan anak. Anak akan merasa nyaman dan bahagia ketika dia bisa memandang wajah ibunya dan menyusu dari tubuhnya terutama di bulan-bulan awal.
3.    Menggendong anak
Cara ini akan membuat ikatan khusus antara ibu dan anak secara batiniah. Karena anak akan merasa lebih dekat dengan tubuh orang tuanya. Berbeda apabila anak diletakkan dalam kereta dorong, meskipun dia masih bisa memandang wajah orang tuanya.
4.    Bermain bersama anak
Riset membuktikan bahwa anak-anak sudah bisa mendengar dan melihat sejak hari pertama. Bayi akan merasa senang melihat wajah orang, apalagi sedang menyuarakan sesuatu yang indah.
Itulah sebabnya kita mengetahui, anak dapat mencium aroma ibunya tatkala berada di dekatnya. Maka bermainlah bersama anak anda. Posisikan diri Anda sebagai anak, untuk memahami indahnya kebersamaan ibu dan anak yang sedang berlangsung.
Hidup memang pilihan. Namun, apakah dengan melakukan pilihan, Anda harus mengorbankan sesuatu yang berharga, apalagi hal itu adalah waktu kebersamaan ibu dan anak? Anda tentu lebih tahu jawabannya…
* Sumber www.AnneAhira.com

AJARI ANAK SEDEKAH

Ini pendapat Joe Vitale, penulis Spiritual Marketing. Juga pendapat banyak penulis lain yang dari pengalamannya mendapati bahwa semakin dia rela memberi (bersedekah) semakin banyak apa yang dia sumbangkan itu kembali kepada dirinya dengan berlipat-lipat. Kalau dia nyumbang uang, maka (biasanya) akan datang uang. Kalau tenaga, maka akan kembali banyak bantuan. Kalau ilmu, maka akan kembali lebih banyak ilmu. Mereka menemukan bahwa “to give in order to get” adalah suatu hukum universal. 
Hanya sedekah yang tulus dan Ikhlaslah yang akan menggetarkan semesta. Jadi tidak semua pemberian akan memberikan efek pengembalian yang diharapkan.
Berikut ini cara bersedekah (menyumbang) yang mampu menggetarkan spiritualitas :
  1. Bersedekahlah saat merasa ingin bersedekah, jangan sampai merasa terpaksa. Bila saat bersedekah kita justru merasa kesal, maka akan tertanam di bawah sadar bahwabersedekah itu tidak enak, bahkan mengesalkan. Mungkin seperti kalau kita bayar parkir kepada preman di pinggir jalan. Ada perasaan terpaksa, tak berdaya, bahkan dirampok. Bukan karena besar kecilnya nilai uang, tapi rela tidaknya perasaan saat memberikan sumbangan. Kalau anda sedang suntuk, tunggu sampai hati lebih riang. Memberi dengan berat hati akan memberi asosiasi buruk ke alam bawah sadar.
  2. Bersedekahlah kepada sesuatu yang disukai sehingga hati Anda tergetar karenanya. Mungkin suatu ketika Anda ingin menyumbang yatim piatu, di waktu lain mungkin menyumbang perbaikan jembatan, mungkin pelestarian satwa yang hampir punah, mungkin disumbangkan untuk modal usaha bagi seorang pemula. Intinya adalah Anda sebaiknya menyedekahkan pada hal yang membuat perasaan Anda tergetar. Setiap orang akan berbeda. Seringkali seseorang menyumbang ke tempat ibadah, tapi hatinya tidak sejalan, hanya karena kebiasaan. Menyumbang yang tak bisa dihayati tak akan menggetarkan kalbu.
  3. Bersedekahlah dengan sesuatu yang bernilai bagi Anda. Kebanyakan wujudnya adalah uang, namun lebih luas lagi adalah benda yang juga anda suka, pikiran, tenaga, ilmu yang anda suka. Dengan menyumbang sesuatu yang anda sukai, membuat anda juga merasa berharga karena memberikan sesuatu yang berharga.
  4. Bersedekahlah dalam kuantitas yang terasa oleh perasaan. Bagaimana rasanya memberi sedekah 25 rupiah? Bagi kebanyakan orang nilai ini sudah tidak lagi terasa. Untuk seseorang dengan gaji 1 juta, maka 50 ribu akan terasa. Bagi yang perpenghasilan 20 juta, mungkin 1 juta baru terasa. Setiap orang memiliki kadar kuantitas berbeda agar hatinya tergetar ketika menyumbang. Nilai 10 persen biasanya menjadi anjuran dalam sedekah (bukan wajib), mungkin karena sejumlah nilai itulah kita akan merasakan ‘beratnya’ melepas kenikmatan.
  5. Menyumbang anonim akan memberi dampak lebih kuat. Ini erat kaitannya dengan ketulusan, walaupun tidak anonim juga tak apa-apa. Dengan anonim lebih terjamin bahwa kita hanya mengharap balasan dari Tuhan (ikhlas).
  6. Bersedekah tanpa pernah mengharap balasan dari orang yang anda beri. Yakinlah bahwa Tuhan akan membalas, tapi tidak lewat jalan orang yang anda beri. Pengalaman para pelaku kebanyakan menunjukkan bahwa balasan datang dari arah yang lain.
  7. Bersedekahlah tanpa mengira bentuk balasan Tuhan atas sedekah itu. Walaupun banyak pengalaman menunjukkan bahwa kalau bersedekah uang akan dibalas dengan uang yang lebih banyak, namun kita tak layak mengharap seperti itu. Siapa tahu sedekah itu dibalas Tuhan dengan kesehatan, keselamatan, rasa tenang, dll, yang nilainya jauh lebih besar dari nilai uang yang disedekahkan.
Demikian berbagai hal yang berkaitan dengan prinsip bersedekah. Prinsip-prinsip ini sangat sesuai dengan petunjuk rasulullah Muhammad berkaitan dengan sedekah dan keutamaannya. Ada hadits yang menyatakan bahwa tak akan menjadi miskin orang yang bersedekah. Dijamin.
Selain itu bersedekah juga menghindarkan diri dari marabahaya.
Ada sebuah kisah.
Suatu ketika rasulullah sedang duduk bersama para sahabat. Lalu melintaslah seorang yang memanggul kayu bakar. Tiba-tiba Rasulullah berkata kepada para sahabat, “Orang ini akan meninggal nanti siang”. Sorenya ketika Rasulullah duduk bersama para sahabat, melintaslah orang tersebut. Maka dipanggillah orang tersebut oleh rasul dan ditanya, “Aku diberitahu (malaikat) tadi pagi bahwa kamu akan menemui ajal siang tadi.
Tapi kulihat kamu masih segar bugar. Apa yang telah kamu lakukan?” Kemudian orang itu berkisah bahwa tadi pagi dia membawa bekal makan siang. Lalu di tengah jalan bekal itu diasedekahkan kepada orang yang membutuhkan.
Selanjutnya, kata orang itu, saat kayu-kayu bakar diletakkan tiba-tiba seekor ular hitam keluar lari menjauh dari dalamnya. Rasulullah kemudian menjelaskan bahwa ular itulah yang sedianya akan mematuk orang tersebut, namun dia berpindah takdir karena sedekahnya menghindarkan dia dari bahaya tersebut.
Kisah itu menunjukkan keutamaan sedekah yang bisa menghindarkan diri dari bahaya, sekaligus menujukkan bahwa cara Tuhan membalas sedekah tidak dalam bentuk dan jalan yang kita sangka sangka .



  DI SALIN DARI http://febryan.com/?p=532#more-532