Sabtu, 20 Desember 2014

Sering Berkata Ini ke Anak? Hati-Hati Ia Tumbuh Jadi Tidak Pede

Sering Berkata Ini ke Anak? Hati-Hati Ia Tumbuh Jadi Tidak Pede

Anak yang tidak percaya diri tidak berani mencoba hal-hal yang baru. Dia mudah menyerah terhadap suatu tugas atau permainan yang sulit.

Gejala tersebut baru satu dari beberapa tanda anak yang tidak percaya diri. Untuk bisa mengajak anak jadi lebih percaya diri, orang tua harus mampu pula mengetahui apa yang menyebabkan anak jadi tidak percaya diri.

Psikolog anak, Ine Indriani Aditya, M.Psi, EST menjelaskan tujuh penyebab anak tidak percaya diri kepada ROL, Sabtu (20/12). Pertama, orang tua bisa jadi penyebab anak tidak percaya diri. Misalnya, karena orang tua sering menolak atau mengabaikan perasaan anak.

“Ah itu perasaan kamu saja, masak begitu saja tidak bisa?” Hati-hati, kata-kata seperti itu adalah salah satu bentuk pengabaian orang tua ke anak.

Penyebab berikutnya adalah sering dibanding-bandingkannya anak dengan saudara kandung atau teman. Contohnya, “seperti adik dong, makannya rapi." Atau, "kenapa kamu tidak bisa seperti Jessy yang rajin belajar."

Penyebab ketiga bisa disebabkan karena anak pernah mengalami kejadian traumatis, seperti pengalaman ditakut-takuti. Anak yang sering dituduh juga bisa membuatnya jadi tidak percaya diri. Hindari tuduhan, misalnya dengan menuding ia jadi penyebab adiknya menangis dan lainnya.

Anak yang kurang diberi kesempatan untuk bertanggung jawab dan mandiri juga bisa tumbuh tidak percaya diri. Penyebab berikutnya adalah kurangnya kepercayaan antara orangtua dan anak, sehingga timbul rasa tidak aman (insecure) pada anak. Terakhir, adalah pengalaman diabaikan atau anak yang pernah mendapatkan kekerasan.

Ine mengatakan, orang tua memang harus berhati-hati. Sebab, rasa tidak percaya diri anak mungkin disebabkan oleh perilaku dan pola pengasuhan orang tua.

Sumber : Republika

Rabu, 17 Desember 2014

4 Cara Menyembuhkan Batuk Pada Anak Sebelum Anda ke Dokter

Batuk pada anak biasanya diikuti dengan demam dan jarang sekali terjangkit tanpa terjadinya demam. Anda semua pasti pernah mengalaminya, dan pasti setuju kan kalau saya katakan saat anak sakit (dan terutama batuk) adalah bagian menegangkan bagi para ibu, siapapun mereka!
Setelah flu atau pilek berakhir, Anda masih harus mengatasi batuk pada anak yang sepertinya tidak kunjung sembuh.
cough2 4 Cara Menyembuhkan Batuk Pada Anak Sebelum Anda ke Dokter

4 Cara Menyembuhkan Batuk Pada Anak Sebelum Anda ke Dokter

Jangan remehkan batuk pada anak dengan sembarangan memberikan obat!
Batuk pada anak, baik yang berdahak maupun kering, sama-sama dirasa mengganggu aktivitas sehari-hari seorang anak,
Dua jenis batuk pada anak ialah batuk kering yang biasanya memburuk di malam hari, dan akibatnya Anda dan si kecil akan terus terjaga sepanjang malam. Sedangkan batuk berdahak lebih fatal lagi, karena dapat berujung pada bronkitis jika dahak tidak dapat dikeluarkan.

Bahaya di balik obat batuk di pasaran

Para ahli menganjurkan para orang tua agar lebih berhati-hati saat berupaya meredakan batuk pada anak dengan memberikan obat batuk yang dapat dibeli dengan mudah di pasaran dengan selalu membaca baik-baik keterangan yang terdapat pada label obat tersebut.
Obat batuk yang mengandung dekstromethorpan dan guaifenesin sebaiknya dihindari karena terlalu keras untuk anak, apalagi yang berusia di bawah 4 tahun.
Sebaliknya, para ahli merekomendasikan sejumlah obat alternatif yang dapat Anda gunakan untuk meredakan batuk pada anak. Anda dapat memberikannya ketika keadaan tak memungkinkan bagi Anda untuk pergi ke dokter, misalnya karena cuaca buruk, dsb.
Kabar baiknya, Anda dapat menemukan obat alternatif untuk meredakan batuk pada anak ini dengan mudah di sekitar rumah Anda!

Apa saja obat batuk tersebut?

1. Madu
Madu sesungguhnya lebih efektif dalam memerangi batuk pada anak daripada obat batuk yang Anda beli di supermarket.
Madu mengandung zat antimikrobial dan antioksidan alami memperkuat tubuh untuk memerangi bibit penyakit. Madu juga menstimulasi salivasi yang memicu keluarnya air liur dan meredakan rasa kering pada tenggorokan.
Aturan pemberian madu pada anak adalah sebagai berikut :
  • Setengah sendok teh madu untuk anak berusia 2 hingga 5 tahun
  • 1 sendok teh madu untuk anak berusia 6 hingga 11 tahun
  • 2 sendok teh madu untuk anak berusia 12 tahun ke atas.
Ingat, jangan berikan madu pada bayi berusia kurang dari 1 tahun, karena sistem pencernaan bayi belum cukup kuat untuk mencerna zat yang terkandung dalam madu.

2. Obat gosok
Oleskan obat gosok pada telapak kaki dan kenakan kaus kaki pada mereka agar tetap hangat. Pilihlah jenis obat gosok yang tepat sesuai usia anak. Jangan oleskan balsem panas untuk orang dewasa atau mereka malah menjadi rewel karena merasa terlalu panas.

3. Uap
Masak air hingga mendidih dan tuang air ke dalam baskom atau mangkuk. Gendong atau pangku anak di dekatnya dan minta ia menghirup uap dari air panas tersebut. Campurkan beberapa tetes minyak esensial menthol di dalamnya untuk hasil terbaik.
4. Sup ayam
cough 1 4 Cara Menyembuhkan Batuk Pada Anak Sebelum Anda ke Dokter
Sup sayuran yang hangat baik untuk meredakan batuk anak Anda
Menurut para ahli kesehatan, sup ayam mengandung semacam zat yang memperlambat pergerakan sel penyebab gangguan kesehatan pada tubuh. Sup ayam juga meningkatkan pergerakan lendir yang dapat memperbaiki pencernaan. Berikan sup ayam hangat untuk mengatasi batuk pada anak, namun jangan memaksanya jika ia menolak sup ayam Anda.
Nah, selamat mencoba!



Senin, 08 Desember 2014

Membentak Anak? Yuk Hindari dan Ketahui Akibatnya

pout Membentak Anak? Yuk Hindari dan Ketahui Akibatnya

Membentak Anak? Yuk Hindari dan Ketahui Akibatnya

Sebagian orangtua mungkin mampu meredam amarah dan tidak melakukan tindak kekerasan pada putra-putrinya yang dianggap melakukan kesalahan atau bertindak nakal. Namun, sedikit sekali orangtua yang yang mampu menahan suaranya dan tidak membentak anak untuk menunjukkan kekesalannya.
Membentak anak ataupun berteriak merupakan hal spontan yang biasa dilakukan orangtua untuk menunjukkan superioritasnya dan untuk menarik perhatian anak agar memperhatikan dan mendengarkan ucapannya.
Tahukah parents, bahwa bentakan yang merupakan gelombang suara ini, bila disertai dengan gelombang emosi yang dihasilkan oleh otak kiri akan berkolaborasi menghasilkan gelombang baru dengan efek negatif. Efek ini bersifat destruktif terhadap sel-sel otak, terutama bagi anak yang menjadi sasaran bentakan tersebut.

Apa yang terjadi ketika membentak anak?

Dalam hal ini, penelitian Lise Gliot yang dilakukannya pada anaknya sendiri, adalah yang paling populer. Ia melakukan penelitian dengan memasang kabel perekam otak yang dihubungkan dengan sebuah monitor komputer sehingga bisa melihat setiap perubahan yang terjadi dalam perkembangan otak anaknya.

Dari hasil penelitian tersebut, Gliot bisa melihat rangkaian indah yang terbentuk ketika sang anak disusui dengan sentuhan lembut di kepalanya. Namun, pada saat anaknya sedang terkejut dan mendengar bentakan, rangkaian indah itu berubah menjadi gelembung, lalu pecah berantakan dan menyebabkan perubahan warna.
Dari penelitian ini jelas menunjukkan bahwa marah dan suara bentakan terhadap anak akan mempengaruhi perkembangan otak anak. Selain mempengaruhi perkembangan otak, suara bentakan juga mengganggu fungsi organ penting dalam tubuh sang anak.

Bila pada saat berlangsungnya bentakan, maka 1 milyar otak anak akan mengalami kerusakan, maka apakah yang terjadi apabila anak sering mendengar suara bentakan dari orangtuanya?
Dampak jangka panjang membentak anak :
  1. Anak akan menjadi minder dan takut mencoba hal-hal baru.
  2. Anak tumbuh menjadi pribadi yang peragu dan tidak percaya diri
  3. Anak akan memiliki sifat pemarah dan egois
  4. Anak cenderung memiliki sifat menantang, keras kepala dan suka membantah nasehat orangtua.
  5. Anak akan memiliki pribadi yang tertutup
  6. Anak cenderung apatis, dan tidak peduli terhadap lingkungan
Parents, mendidik anak dengan cinta dan kelembutan kadangkala tidak semudah mengucapkannya. Pola  dan tingkah laku anak sendiri kerap menjerumuskan orangtuanya untuk mengambil tindakan paling praktis yang bisa dilakukan.
Namun mengingat dahsyatnya dampak yang bisa diakibatkan oleh bentakan yang berkelanjutan dalam jangka panjang ada baiknya, kita berusaha untuk meminimalisir membentak anak.
Mungkin parents bisa mengikuti tips berikut :
  1. Jangan terpengaruh untuk menghentikan teriakan anak dengan bentakan yang lebih hebat.
  2. Sebelum membentak anak, ingatlah, bahwa anak adalah peniru ulung. Ia akan meniru setiap serpihan kata-kata yang kita teriakan di benaknya.
  3. Ingatlah, kepribadian anak di masa depan adalah hasil bentukan kita di masa sekarang.
  4. Segeralah mengubah posisi tubuh anda, seperti dari berdiri menjadi duduk. Hal ini akan menurunkan ketegangan emosi anda.
  5. Palingkan sejenak wajah anda dari anak yang telah membuat dada anda terasa meledak.
  6. Tarik napas dan hembuskan pelahan sambil memejamkan mata. Hal ini akan membuat dada yang sesak terasa longgar dan lapang.
Bagaimana, parents?
Yuk kita berusaha memberikan yang terbaik pada buah hati dengan mengurangi bentakan dan menggantinya dengan pelukan.