Ya Allah... anakku yang berumur 5 bulan dan 3 tahun terserang batuk... sudah 3 hari belum juga reda, padahal sudah minum obat dari dokter... rupanya batuk sebenarnya tak ada obatnya, hanya perlu kekebalan tubuh yang cukup dan asupan gizi yang cukup akan bisa menyembuhkan sendiri batuk anak kita, jangan lupa terus berdoa kepada Allah swt juga... berikut artikel selengkapnya, semoga dapat membantu untuk bunda yang lain ya..
 |
flu dan batuk anak dan bayi |
Batuk dan pilek adalah penyakit
yang umum dialami oleh bayi dan anak-anak. Umumnya anak bisa mengalami 6 hingga
12 kali dalam satu tahun, atau dengan kata lain, hampir tiap 1 – 2 bulan sekali
bayi dan anak bisa terserang batuk pilek.
Pencetus batuk pilek pada anak
memang sulit ditentukan karena banyak faktor penyebab. Beberapa di antaranya
adalah :
- Tertular
anggota keluarga dekat. Orang tua, pengasuh atau anggota keluarga lain yang
serumah harus membiasakan diri segera menggunakan masker begitu flu menyerang
supaya tidak menular pada anak.
- Tertular
teman di day care, sekolah, tempat bermain. Public area tempat anak banyak
beraktivitas sangat memungkinkan anak mudah tertular batuk pilek dari
teman-teman sepermainannya.
- Penggunaan
penyejuk udara (AC) di malam hari dapat menimbulkan reaksi alergi yang membuat
hidung anak tersumbat, menjadi sulit bernafas sehingga anak kemudian bernafas
lewat mulut.
- Penggunaan
kipas angin di kamar yang lalu meniupkan debu ke seluruh penjuru kamar.
- Lingkungan
yang kurang sehat, polusi tinggi, ada perokok aktif dalam rumah, dll.
- Konsumsi
makanan yang kurang sehat, misalnya jajan sembarangan, makanan ringan yang
membuat tenggorokan gatal, dll.
Karena frekuensinya cukup sering,
orang tua sebaiknya paham betul bagaimana menangani anak batuk pilek dengan
benar, termasuk penggunaan obat-obatan. Jika tidak, dapat dibayangkan, bayi dan
anak akan minum obat hampir tiap bulan.
Batuk
Sebenarnya, batuk merupakan
mekanisme pertahanan tubuh dimana refleks batuk dapat membantu mengeluarkan
dengan cepat suatu benda yang ada di dalam saluran nafas. Tersedak, infeksi atau
lendir yang berlebihan akan dilkeluarkan oleh tubuh melalui mekanisme batuk.
Penyebab batuk pada bayi dan anak biasanya adalah virus parainfluenza,
respiratory syncytial virus (RSV) dan virus influenza. Batuk juga dapat muncul karena peningkatan produksi dahak yang
dipicu oleh infeksi virus atau alergi.
Lamanya batuk tergantung dari
masing-masing penyebab. Batuk yang disebabkan oleh inveksi virus bisa
berlangsung hingga 2 minggu. Bisa menjadi lebih lama jika anak sensitif atau
alergi.
Pilek
Gejala pilek biasanya ditandai
dengan tersumbatnya saluran pernafasan (hidung tersumbat), temperatur tubuh
naik atau demam ringan, bersin-bersin, ingus yang cair keluar dari hidung,
sakit tenggorokan sehingga sulit menelan, suara serak dan batuk-batuk.
Pilek sebenarnya bukan merupakan
penyakit berat, namun terkadang sangat mengganggu.
Atasi dengan Benar
Batuk dan pilek pada bayi dan
anak-anak terutama disebabkan oleh infeksi virus. Sesungguhnya tidak ada satu
obatpun yang dapat menyembuh batuk pilek, karena hingga saat ini tidak ada obat
antivirus untuk batuk dan pilek. Obat
batuk pilek yang tersedia di pasaran sebenarnya hanya berfungsi untuk meringankan
gejala batuk pilek yang kadang bisa sangat mengganggu, menyebabkan anak tidak
dapat beristirahat dan makan dengan baik.
Karena disebabkan oleh virus,
maka batuk pilek pada bayi dan anak sifatnya self-limiting atau dapat sembuh
sendiri. Yang dapat menyebabkan
sembuh dari batuk pilek adalah
daya tahan tubuh anak itu sendiri. Karenanya upaya meningkatkan daya tahan tubuh
anak merupakan poin yang sangat penting untuk mempercepat proses pemulihan.
Lakukan hal berikut untuk
meningkatkan daya tahan tubuh anak yang sedang batuk pilek :
- ASI
hingga usia 2 tahun. Antibodi yang terdapat dalam ASI mampu melawan infeksi
virus yang menyebabkan batuk pilek.
- Makanan
bergizi seimbang dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin seperti apel,
jeruk, kiwi, buah naga, dll.
- Istirahat
yang cukup. Bantu anak untuk lebih banyak beristirahat selama sakit. Kurangi
porsi bermain dan pilih permainan yang tidak terlalu menguras energi. Jika
perlu, anak tidak usah bersekolah dulu.
- Jemur
pagi. Sinar matahari pagi ternyata dapat meningkatkan kekebalan tubuh si kecil
karena selama terpapar sinar matahari pagi, tubuh mengeluarkan lebih banyak sel
darah putih.
Sayangnya, seringkali gejala yang
dialami anak yang sedang batuk pilek terasa begitu mengganggu. Hidung tersumbat
dan batuk yang terus menerus membuat anak malas menyusu, malas makan dan tidak
dapat tidur dengan baik. Padahal seperti yang telah diutarakan di atas, ketiga
hal tersebut – ASI, makan dan istirahat – sangat diperlukan untuk meningkatkan
daya tahan tubuh.
Dalam kondisi seperti ini, usaha
untuk meringankan gejala, baik terapi non farmakologis / non obat ataupun
terapi farmakologis / obat diperlukan untuk membuat anak lebih nyaman.
Terapi non farmakologis / non obat
Adalah terapi yang dilakukan
untuk meringankan gejala batuk pilek pada anak yang tidak menggunakan
intervensi obat-obat kimia. Terapi non farmakologis harus diusahakan semaksimal
mungkin terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakan terapi
farmakologis / terapi obat.
Banyak hal yang ternyata dapat dilakukan orang tua di
rumah (home treatment) untuk membantu mengurangi gejala batuk pilek yang
diderita anak. Diantaranya :
Jemur pagi
Selain dapat meningkatkan
kekebalan tubuh, sinar matahari juga akan menghangatkan saluran pernafasan si
kecil sehingga bisa membantu mengencerkan lendir.
Banyak minum
Tingkatkan asupan cairan pada
anak dengan memberinya minum lebih banyak: ASIP, air putih, juice buah. Dengan
cara ini, anak terhindar dari dehidrasi, mencegah agar tenggorokan tidak kering
serta dahak lebih encer sehingga mudah dilkeluarkan.
Mandikan anak dengan air hangat
Selain tetap menjaga
kebersihan tubuh si kecil meskipun sedang sakit, mandi dengan air hangat dapat
meningkatkan kelembaban udara dan meringankan batuk.
Terapi uap
Dapat membantu melembabkan
udara sehingga membantu melegakan nafas dan mengencerkan lender, lendir jadi mudah dikeluarkan. Caranya : taruh
baskom berisi air panas di sudut kamar. Tetesi dengan minyak kayu putih atau minyak lainnya. Biarkan
uap memenuhi ruangan dan terhirup oleh si kecil. Sebaiknya AC dimatikan atau jika sangat diperlukan, suhu
diatur sedemikian rupa supaya uap tetap terasa dan efektif.
Oles Balsam / Minyak
Hangatkan dada si kecil dengan mengoleskan balsam atau minyak yang
sesuai. Cara ini dapat membantu mengencerkan dahak dan melegakan saluran
nafas. Pilih produk yang sesuai usia, sehingga anak nyaman dan bukannya
jadi kepanasan. Contoh balsam yang bisa dipakai antara lain, Vick
Vaprub (sesuaikan dengan usia karena efeknya cukup panas), Transpulmin
BB, dll. Sedangkan minyak yang bisa dipakai antara lain : minyak telon,
minyak kayu putih, dll.
Berkumur
Untuk anak yang lebih besar,
berkumur dengan air garam dapat mengurangi rasa sakit di tenggorokan.
Atur letak bantal
Pada bayi, gunakan bantal yang
lebih tinggi pada saat tidur untuk membantu melegakan hidung yang tersumbat.
Bantu anak
mengeluarkan ingus yang meler
Bayi belum
dapat diminta untuk menghembuskan hidung sehingga ingus bisa keluar. Padahal
ini dapat membantu bayi bernafas lebih lega. Karenanya seka hidung bayi yang
beringus dengan tisu atau sapu tangan. Tekan-tekan dengan lembut batang
hidungnya (jangan terlalu keras ya ). Tekanan lembut ini dapat membantu
mengeluarkan lendir. Untuk membersihkan bekas lendir yang mengering di sekitar
lubang hidung, gunakan cotton bud basah dan seka perlahan-lahan. Jangan
memasukkan cotton bud terlalu dalam.
Penyedot ingus
Untuk membantu mengeluarkan ingus, di pasaran
juga tersedia penyedot ingus (nasal aspirator / nose cleaner). Penggunaannya
masih jadi perdebatan karena ada yang berpendapat dapat merusak jaringan dalam
hidung. Jika ingin menggunakan, pilih yang berbentuk botol karet kecil dengan
ujung plastik untuk menyedot. Model ini menggunakan tekanan udara dari pompa
karet untuk membantu menarik ingus dalam hidung. Model ini lebih baik dibanding
penyedot ingus model tabung yang dilengkapi dengan selang panjang, dimana penyedot
ingus menggunakan tekanan udara dari mulut yang dapat menyebabkan perpindahan
bakteri. Gunakan produk dari merek khusus bayi. Baca petunjuk penggunaannya
dengan baik. Sterilkan dulu sebelum dipakai. Masukkan ujung penyedot ke dalam
lubang hidung, namun jangan terlalu dalam. Lakukan dengan lembut agar tidak
mengiritasi hidung bayi. Pastikan alat dicuci bersih dan disterilkan setelah
digunakan.
Lendir yang lebih encer akan lebih mudah
dikeluarkan anak lewat bersin, ingus di hidung yang meler, batuk atau masuk ke
dalam saluran cerna anak. Beberapa anak menggunakan efek muntah untuk membantu
mengeluarkan lendir. Karenanya, orang tua tidak perlu panik jika anak yang
sedang batuk pilek mendadak jadi lebih sering muntah. Yang penting pastikan
asupan cairan dan makanan sesuai dengan jumlah frekuensi muntah. Jangan sampai
anak dehidrasi dan kurang gizi karena sering muntah tapi tidak diimbangi dengan
masuknya cairan dan makanan yang cukup.
Terapi Farmakologis / obat
Terapi farmakologis / obat dapat digunakan jika terapi non
farmakologis belum membuahkan hasil yang maksimal. Ada terapi obat yang dapat
dibeli sendiri di apotek untuk swamedikasi, ada terapi obat yang harus
berdasarkan resep dokter atau atas diskusi dengan Apoteker.
Untuk keperluan swamedikasi, penggunaan obat
sebaiknya hanya jika betul-betul diperlukan dan disesuaikan dengan gejala.
Beberapa obat yang dapat moms gunakan adalah :
- Larutan
obat tetes NaCl fisiologis 0,9 %. Dapat dibeli bebas di apotek. Berguna untuk
melembabkan membran hidung yang kering dan meradang karena pilek, alergi atau
kelembaban udara yang rendah. Larutan NaCl ini akan bekerja mengurangi sekresi
mukosa sehingga membantu membuang ingus dari hidung. Teteskan 1-2 tetes pada
masing-masing lubang hidung. Dapat diulang beberapa saat kemudian atau paling
tidak 3 kali sehari. Meskipun produk ini dapat digunakan untuk anak dan bayi
usia 1 bulan ke atas, penggunaannya harus tetap hati-hati pada bayi yang
usianya masih sangat muda.
- Paracetamol
. Merupakan obat antipiretik atau
penurun panas yang aman digunakan pada bayi dan anak. Sebaiknya hanya digunakan
jika anak mengalami demam diatas 38,5 C. Kurang dari suhu itu, sebaiknya
optimalkan terapi non obat untuk atasi demam.
Obat Over The Counter (OTC)
Penggunaan obat batuk pilek yang
banyak dijual bebas sebaiknya tidak sembarangan. Food and Drug Administration
(FDA) sangat menganjurkan agar orang tua
menghindari penggunaan obat batuk pilek yang banyak dijual bebas di
pasaran bagi anak-anak di bawah 2 tahun karena potensi efek samping yang dapat
membahayakan bayi dan anak < 2 tahun. Di Indonesia sendiri, anjuran FDA
tersebut diimplementasikan dengan penetapan dosis yang dimulai dari anak usia 2
tahun. Demi keamanan, orang tua sebaiknya tidak melanggar aturan dosis yang
tertera di kemasan obat dengan mencoba-coba memberikan obat OTC ini pada anak usia
kurang dari 2 tahun dan memodifikasi sendiri dosis (dosis dikurangi sendiri)
tanpa dasar yang tepat.
Antibiotik
Penggunaan antibiotik pada batuk
pilek yang disebabkan oleh infeksi virus sangat tidak memiliki dasar. Selain
antibiotik tidak akan memberikan efek terapi, efek samping dan resiko
resistensi harus menjadi pertimbangan dalam penggunaan antibiotik pada batuk
pilek karena infeksi virus.
Karenanya, orang tua sebaiknya
mengutamakan dan mengoptimalkan terapi non farmakologis sedemikian rupa dalam
menangani bayi dan anak dengan batuk pilek. Jika batuk pilek masih terus
berlangsung lebih dari 7 hari meskipun berbagai terapi non farmakologis telah
diupayakan, atau jika gejala tampak berat dan sangat mengganggu, sebaiknya segera bawa anak ke Dokter untuk pemeriksaan lebih
lanjut.
image : www.mamashealth.com